Pulau Camba-Cambang
Gerbang Kepulauan Spermonde
Pulau Camba-Cambang merupakan salah satu pulau dalam gugusan spermonde yang secara administratif berada di wilayah Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Dikenal sebagai wisata Maldive Pangkep, pulau ini tetap menawarkan pengalaman dan keindahan yang memanjakan mata. Pulau yang eksotis ini menampilkan air laut yang sangat jernih dan bersih, berpadu dengan pasir putih di sepanjang pantainya. Angin yang bertiup lembut semakin meningkatkan daya tarik pulau ini. Ditambah lagi, keindahan laut di sekeliling pulau yang indah dan tenang semakin menambah pesonanya. Pulau ini tidak hanya menawarkan keindahan daratannya, tetapi juga memiliki terumbu karang yang memukau. Terumbu karang di Pulau Camba-Cambang ini tetap terjaga keindahan dan kealamiannya. Keindahan tersebut tidak hanya menarik minat untuk snorkeling atau diving, tetapi juga sangat memanjakan para pecinta selfie. Selain itu, pulau ini juga dikenal sebagai salah satu lokasi terbaik untuk menikmati matahari terbit dan terbenam.
Selain memiliki daya tarik yang menakjubkan, Pulau Camba-Cambang juga menawarkan berbagai kegiatan menarik dan seru. Wisatawan dapat menjelajahi dan mengelilingi pulau menggunakan perahu, bermain air di sepanjang pantai, menikmati keseruan waterboom, jetsky, banana boat dan camping di pinggir pantai. Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Di pagi hari, wisatawan dapat menikmati matahari terbit yang berlangsung cukup lama, disertai dengan pemandangan laut yang mempesona. Namun yang lebih seru dan menantang, wisatawan dapat melakukan snorkling ataupun diving dengan keindahan bawah laut yang memukau.
Sebagai destinasi dan ikon wisata Kabupaten Pangkep, Pulau Camba-Cambang menawarkan fasilitas lengkap untuk kenyamanan wisatawan. Pulau ini memiliki sekitar 15 cottage yang terletak di atas laut dengan harga sewa terjangkau, menambah pesona bagi pengunjung lokal maupun mancanegara. Selain saung-saung yang tersebar di pulau ini, terdapat juga warung-warung yang menyajikan makanan dan minuman khas daerah setempat atau Sulawesi Selatan. Fasilitas umum seperti toilet, kamar mandi bilas, dan tempat ibadah turut tersedia untuk mendukung kegiatan wisata. Pengunjung dapat menikmati matahari terbit yang memukau di pagi hari, sambil menggunakan tempat pertemuan untuk berbagai acara formal atau informal. Bagi keluarga, terdapat taman bermain untuk anak-anak dan saung tempat orang tua dapat beristirahat sambil mengawasi anak-anak bermain, menjadikan Pulau Camba-Cambang sebagai tempat ideal untuk liburan yang menyenangkan dan berkesan.
Sebagai salah satu simbol terkemuka Kabupaten Pangkep, pulau di Sulawesi Selatan ini memiliki akses yang mudah dijangkau. Pulau ini dikenal sebagai destinasi bahari yang populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional. Untuk mencapai pulau eksotis ini, pengunjung dapat memulai perjalanan dari dermaga Maccini Baji Labakkang. Dari sana, mereka dapat menyewa perahu dari penduduk lokal dengan biaya sekitar Rp. 150 per kapal. Perjalanan menuju Pulau Camba-Cambang hanya memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Selain menggunakan perahu nelayan, wisatawan juga dapat memilih kapal ferry dengan biaya sekitar Rp. 150 ribu untuk kapasitas sekitar 20 orang.
Pulau Kapoposang
Surga Bawah Laut Spermonde
Kapoposang adalah salah satu pulau dalam gugusan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Liukang Tupabbiring. Selain Kapoposang, gugusan ini mencakup pulau-pulau seperti Pandangan, Gondongbali, Tambakulu, Pamanggangan, dan Saranti. Dari enam pulau tersebut, hanya Kapoposang, Pandangan, dan Gondongbali yang berpenghuni, sedangkan Saranti, Pamanggangan, dan Tambakulu tidak berpenghuni dan sering digunakan oleh nelayan sebagai tempat persinggahan saat mencari ikan. Gugusan pulau ini termasuk dalam kawasan yang disebut Taman Wisata Perairan (TWP). Luas daratan tiap pulau bervariasi, dengan Saranti sebagai pulau terkecil dengan luas sekitar 4 km persegi dan Kapoposang sebagai yang terbesar dengan luas sekitar 42 km persegi. Morfologi pulau-pulau di gugusan Kapoposang mirip dengan pulau-pulau di Maladewa, dengan daratan datar dan pantai berpasir putih yang landai. Beberapa pulau, seperti Tambakulu, memiliki gugusan karang tepi yang terputus-putus, menciptakan panorama yang sangat indah.
Dilihat dari udara, Pulau Kapoposang menyerupai ikan raksasa dengan ekor besar dan sirip di bagian perut. Seluruh pantainya berwarna putih karena pasirnya. Gradasi warna yang terlihat dari udara mirip dengan pulau-pulau lainnya, menunjukkan sebaran terumbu karang yang luas. Perbedaan warna antara laut dangkal dan laut dalam sangat jelas, menunjukkan adanya drop off dan wall (tebing dan dinding karang), yang merupakan salah satu karakteristik bawah laut Pulau Kapoposang. Pulau Kapoposang menawarkan pemandangan bawah laut yang memukau dengan air yang sangat jernih. Wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan terumbu karang dan beragam ikan eksotis, termasuk ikan badut atau nemo yang berwarna cerah. Saat mendekati pulau, pemandangan laut yang memukau dan semilir angin menyambut wisatawan, disertai pasir putih yang bersih dan pepohonan hijau yang menyejukkan. Pulau ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dengan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan dan matahari terbit yang mempesona. Selain itu, pemandangan laut biru dan deburan ombak yang lembut menambah keindahan dan ketenangan suasana. Rerimbunan pohon cemara dan berbagai tumbuhan hijau menyelimuti pulau, menciptakan lingkungan yang sangat menenangkan dan menyegarkan bagi para pengunjung.
Pulau ini merupakan pilihan sempurna bagi pecinta snorkeling dan diving karena terdapat 14 spot diving, seperti Januar Point, Aquarium Point, dan Tanjung Point, yang terbagi menjadi dua kedalaman utama dengan tebing yang menakjubkan, memberikan pengalaman menyelam yang tak terlupakan. Kapoposang juga memiliki semacam danau yang dipagari karang dan pasir, namun airnya adalah air laut yang masuk lewat celah berpasir pada saat air pasang. Dari tepi, airnya terlihat sangat tenang dan jernih, dengan hutan bakau di sekelilingnya. Areal ini memiliki panorama yang sangat romantis untuk bersampan atau berkano. Di tepi danau, masih terdapat tanah luas yang cocok untuk membangun cottage dengan pandangan ke arah danau maupun laut lepas. Pada malam hari Anda bisa menyaksikan kerlap-kerlip lampu nelayan yang sedang memancing ikan, berderet memanjang dan ramai seperti pasar malam di lautan. Pulau Kapoposang memang menawarkan keindahan 24 jam. Mulai dari pasir putih, terumbu karang, ikan hias, penyu, moluska, vegetasi pantai dan bakau, hingga sensasi surga bawah laut di berbagai titik penyelaman.
Di Pulau Kapoposang tersedia beberapa pilihan akomodasi, seperti homestay dan resort untuk pengunjung yang ingin lebih lama menikmati keindahan alam bawah laut Pulau Kapoposang. Kapoposang Paradise Resort merupakan salah satu akomodasi yang terbaik di Pulau Kapoposang karena di resort tersebut memiliki berbagai fasilitas yang lengkap. Akses transportasi ke gugusan Pulau Kapoposang pun relatif mudah. Untuk sampai ke gugusan Pulau Kapoposang, Anda harus menggunakan speedboat dari Pelabuhan Paotere atau Popsa (Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air) di Kota Makassar. Atau, bisa pula melalui Pelabuhan Semen Tonasa atau Maccini Baji di Pangkep. Anda dapat pula menggunakan longboat atau perahu motor reguler yang biasa digunakan masyarakat setempat.
Taman Batu Karst
Keindahan Purba Batu-Batu
Keindahan alam Taman Batu Karst Balocci menampilkan formasi bebatuan karst yang menjulang tinggi dan saling terhubung, menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung. Terletak di Balleanging, Desa Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, taman ini telah ada sejak lama, bahkan sebelum wilayah tersebut dihuni. Dengan karakteristik batu karst yang khas dan pemandangan alam yang menawan, Taman Batu Karst Balocci menarik minat para pecinta alam dan petualang. Formasi batu karst yang menjulang tinggi menciptakan panorama alam yang menakjubkan, beberapa di antaranya berbentuk menyerupai objek-objek tertentu, menambah daya tarik bagi pengunjung yang gemar mengeksplorasi keajaiban alam. Mendaki batu karst di taman ini adalah pengalaman petualangan yang menarik, dengan pemandangan indah dari atas batu yang memperlihatkan keajaiban alam Pangkep dan sekitarnya. Selain itu, taman ini juga terkenal dengan gua-gua misteriusnya yang menyimpan keindahan alam bawah tanah. Dengan pemandu berpengalaman, pengunjung dapat menjelajahi gua-gua ini dan menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit yang terbentuk selama ribuan tahun, serta mendengarkan cerita dan mitos yang menambah nuansa mistis tempat ini.
Taman Batu Karst Balocci tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan konservasi lingkungan. Program pendidikan lingkungan di sini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam, dengan melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan konservasi. Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat mencicipi kuliner lokal khas Sulawesi Selatan di taman ini, dengan berbagai hidangan tradisional yang lezat dan toko-toko souvenir yang menjual produk-produk autentik. Dengan pesona alamnya yang luar biasa, petualangan menakjubkan, dan peran aktif dalam pelestarian lingkungan, Taman Batu Karst Balocci menjadi destinasi wisata yang sempurna bagi pencari pengalaman yang berarti dan menyenangkan. Melalui upaya konservasi dan keterlibatan masyarakat setempat, taman ini terus menjadi tujuan menarik bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Sumpang Bita
Taman Purbakala
Taman Purbakala Sumpang Bita di Desa Sumpang Bita, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, menawarkan pengalaman wisata yang unik dengan kombinasi keindahan alam dan nilai sejarah yang kaya. Terletak sekitar 58 km dari Kota Makassar, taman ini bukan hanya menjadi magnet bagi pengunjung lokal tetapi juga menarik minat dari luar daerah hingga mancanegara. Dikelilingi oleh bukit-bukit kecil yang dipenuhi batu kapur, Taman Purbakala Sumpang Bita menawarkan latar belakang yang menakjubkan bagi para pengunjung yang gemar berfoto atau berselfi.
Di dalam taman ini, pengunjung dapat menemukan monumen batu purbakala, reruntuhan kuno, serta pemandangan alam yang memukau. Keberadaan gua-gua prasejarah seperti Gua Sumpang Bita dan Gua Bulu Sumi menjadi titik fokus utama, di mana pengunjung dapat menyaksikan jejak kehidupan manusia purba. Gua Sumpang Bita, dengan akses yang relatif mudah melalui tangga semen, menawarkan pengalaman eksplorasi yang menarik dengan lukisan dinding berwarna merah, artefak batu, dan fragmen gerabah yang menceritakan kehidupan masa lalu secara langsung.
Fasilitas pendukung pariwisata di Taman Purbakala Sumpang Bita juga cukup memadai, termasuk area parkir yang luas, pusat informasi, toilet, dan area istirahat. Selain itu, pengunjung dapat menyewa kursi lipat gunung, meja lipat outdoor, dan tripod untuk keperluan berfoto-foto dengan tarif yang terjangkau. Keindahan alam yang menakjubkan di sekitar taman, dengan pemandangan perbukitan hijau dan sungai yang mengalir tenang, menambah daya tariknya sebagai tempat rekreasi dan pengetahuan sejarah yang terpadu. Taman Purbakala Sumpang Bita tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati pesona alam Sulawesi Selatan yang autentik.
Leang Lonrong
Mata air alami
Leang Lonrong merupakan daya tarik wisata permandian dengan mata air alami di Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Tempat ini menawarkan pesona alam asri dengan mata air pegunungan yang jernih, menjadikannya pilihan liburan ideal bagi keluarga. Air mengalir melalui saluran selebar 4 meter persegi di antara bebatuan alami, menciptakan suasana sejuk dan asri, jauh dari panas dan polusi perkotaan.
Harga tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp 3.000 per orang, dengan biaya parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Untuk berselancar di air, pengunjung dapat menyewa ban seharga Rp 5.000, menambah keseruan berwisata. Aktivitas di Leang Lonrong beragam, mulai dari berenang di air pegunungan yang segar hingga bermain air bersama anak-anak. Kolam renang alami menawarkan pengalaman berenang yang menyenangkan dan tak terlupakan bersama keluarga. Anak-anak bisa bermain air dengan aman di kolam dangkal di bawah pengawasan orang dewasa. Bersantai menikmati pemandangan alam yang asri di pinggir kolam juga menjadi kegiatan favorit pengunjung. Jangan lupa mengabadikan momen berharga dengan selfie atau foto bersama keluarga dengan latar belakang alam yang indah.
Fasilitas di Leang Lonrong cukup lengkap dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Tersedia area parkir luas, musholla, toilet bersih, dan penginapan bagi yang ingin bermalam. Pedagang kecil di lokasi wisata siap menjajakan makanan dan minuman, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal. Dengan fasilitas yang lengkap dan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, Leang Lonrong menjadi destinasi wisata ideal untuk keluarga. Namun, pengunjung juga harus menjaga kebersihan untuk melestarikan keindahan alam ini.
Desa Wisata Balleangin
50 besar ADWI
Balleangin adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Terletak sekitar 48 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil, Balleangin menawarkan pesona alam dan budaya yang memikat. Masyarakatnya sebagian besar bekerja sebagai petani, pedagang, dan peternak. Keindahan Balleangin dilengkapi dengan gugusan karst terbesar kedua setelah Cina Selatan, menarik wisatawan dengan Taman Batu berusia 5-15 juta tahun dan berbagai air terjun. Wisatawan dapat menikmati trekking, berfoto, dan menjelajahi air terjun yang segar. Kabut tipis di pagi hari dan udara segar menambah daya tariknya. Keramahan masyarakat setempat serta nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi memberikan pengalaman edukatif bagi wisatawan.
Balleangin juga menawarkan aktivitas menarik seperti river tubing di sungai dan bersepeda mengelilingi desa. Pengunjung yang suka tantangan dapat mencoba trekking ke Kampung Prasejarah Biku atau menjelajahi gua-gua di sekitar Balleangin. Selain wisata alam, Balleangin juga memiliki budaya dan kuliner khas seperti Baruasa Tekko, Kopi Bulusaraung, dan Festival Budaya Koro-Korona Balocci. Fasilitas akomodasi seperti homestay, cottage, dan area perkemahan tersedia untuk wisatawan yang ingin menginap. Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Balleangin antara lain Local Heroes Geopark Maros Pangkep 2021, Pemuda Pelopor Wirausaha Muda Kategori Pariwisata 2021, dan Inovasi Daerah dengan Gerbang Paris Batas 2021.
Desa Wisata Balleangin adalah permata tersembunyi yang menawarkan pengalaman wisata unik di Sulawesi Selatan. Lukisan purba tertua di dunia, berusia 45.500 tahun, menjadi daya tarik utama, memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan prasejarah. Selain kekayaan sejarahnya, Balleangin juga menonjolkan atraksi modern seperti Zulu Park dan Qafwan Resort, yang menawarkan akomodasi berkualitas dengan nuansa alam yang menyejukkan. Atraksi seperti river tubing dan ATV menjanjikan petualangan yang tak terlupakan, dikelola oleh masyarakat setempat, sehingga wisatawan merasakan kedekatan dengan budaya lokal.
Rekomendasi bagi pengunjung Desa Wisata Balleangin mencakup menelusuri lukisan purba, menginap di Zulu Park atau Qafwan Resort, menikmati petualangan river tubing dan ATV, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal. Dengan mengikuti rekomendasi ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang mendalam dan memuaskan, menyelami sejarah purba yang kaya serta menikmati pesona alam dan keramahan masyarakat setempat. Balleangin menawarkan kombinasi yang mempesona antara keindahan alam, kekayaan sejarah, dan kenyamanan modern yang menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Gua Kalibbong Alloa
Menyusuri perut bumi Pangkep
Goa Kalibbong Alloa, terletak di Kampung Belae, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, merupakan destinasi wisata yang menawarkan pengalaman susur goa yang unik dan menakjubkan. Goa ini terletak di tebing curam pegunungan karst yang merupakan bagian dari kawasan lindung Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Saat memasuki goa, pengunjung akan disambut dengan dinding penuh stalagmit dan berbagai formasi bebatuan yang memukau. Goa sepanjang 500 meter dan lebar 20 meter ini menampilkan ornamen alam seperti stalaktit, stalakmit, doline, tiang, tirai kristal, gourdam, travertine, helektit, cave pearl, dan sungai kristal dengan air yang jernih dan arus pelan. Udara dalam goa sejuk, membuatnya terasa seperti berada dalam kulkas.
Semakin dalam, ornamen-ornamen goa semakin banyak dan indah, termasuk aula seluas 300 meter persegi dengan stalaktit dan stalakmit yang berkilau. Di antara ornamen-ornamen tersebut, terdapat stalagmit yang menyerupai ibu menggendong anaknya, tangan berdoa, dan pelaminan pengantin, yang menambah keunikan goa ini. Aliran kalsit dari plafon hingga lantai menyerupai air terjun yang membeku, membentuk lekukan gelombang air berwarna putih seperti salju. Air hujan yang merembes melalui punggung karst menciptakan stalagmit yang terus berkembang. Keunikan lain Goa Kalibbong Alloa adalah mata air kebiruan yang jernih dan selalu ada, meskipun di musim kemarau. Air ini diyakini oleh warga setempat memiliki khasiat awet muda.
Nama “Kalibbong Alloa” berasal dari bahasa setempat, dengan “Kalibbong” berarti lubang dan “Alloa” dari kata “Alo,” penamaan untuk Burung Julang Sulawesi. Goa ini terletak di tengah perbukitan karst, dan untuk mencapai mulut goa, pengunjung harus melakukan trekking dengan medan yang menanjak selama sekitar satu jam. Namun, keindahan panorama goa yang menakjubkan membangkitkan semangat pengunjung. Pemandangan menara-menara karst yang mengesankan sebelum memasuki mulut goa sudah menjadi hiburan tersendiri, mengurangi rasa lelah perjalanan. Begitu masuk lebih dalam, pengunjung akan terkesima oleh keindahan perut bumi yang luar biasa.
Dufan Mattampa
Dunia bermain air
Wisata Dufan Mattampa, atau Taman Hiburan Dunia Fantasi Mattampa, terletak di Jl. Andi Mappe, Samalewa, Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90617. Lokasi ini sangat strategis, berada sekitar 50 kilometer dari Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Dufan Mattampa menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik pada hari biasa maupun saat liburan. Dufan Mattampa menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dengan pemandangan alam pegunungan karst yang merupakan pegunungan karst terpanjang kedua di dunia setelah China. Tempat ini sangat cocok untuk mengisi waktu liburan, terutama pada libur nasional dan libur panjang lainnya. Pesona keindahan alam dan gua-gua karst yang ada di sekitar Dufan Mattampa menjadikannya tujuan wisata yang menarik dan unik.
Harga tiket masuk ke Dufan Mattampa cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 15.000 – 20.000 per orang dan tempat ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.30 WITA. Wisata Dufan Mattampa dikenal dengan pesona keindahannya yang unik dan berbeda. Penduduk lokal yang ramah juga menjadi nilai tambah bagi para wisatawan. Dufan Mattampa menawarkan berbagai wahana menarik seperti sepeda air, komedi putar, kereta wisata, waterboom, dan flying fox. Di sini juga terdapat tiga kolam renang: satu untuk anak-anak, satu untuk dewasa dengan kedalaman empat meter lebih, dan satu kolam renang sedang untuk seluncuran dari ketinggian sepuluh meter.
Gua-gua karst di sekitar Dufan Mattampa bisa dijelajahi, namun perlu berhati-hati dan membawa alat penerangan. Goa ini memiliki banyak ukiran dan endapan air yang menarik untuk dilihat. Di sekitar area wisata, terdapat gazebo untuk bersantai dan pusat jajanan tradisional yang menyajikan makanan khas Sulawesi Selatan seperti sop saudara dan ikan bakar. Fasilitas di Dufan Mattampa mencakup area parkir kendaraan, mushola, kamar mandi/MCK, dan penginapan, yang semuanya menunjang kenyamanan pengunjung selama berada di tempat wisata ini.
Bagi wisatawan dari luar kota Pangkajene, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Anda juga bisa menggunakan transportasi umum seperti bus dan melanjutkan perjalanan dengan ojek atau kendaraan sewa. Petunjuk arah ke Dufan Mattampa dapat dengan mudah ditemukan di Google Maps. Sebelum berlibur ke Dufan Mattampa, persiapkan keperluan yang akan Anda butuhkan seperti kamera, perlengkapan kesehatan (sabun, tissue basah, sampo, antiseptik), dan pastikan kondisi fisik serta kendaraan dalam keadaan baik. Jaga kondisi diri Anda dan selalu berhati-hati selama perjalanan dan di lokasi wisata. Dengan segala pesona dan fasilitas yang ada, Dufan Mattampa menjadi destinasi wisata yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi, baik bersama keluarga maupun teman-teman. Selain menikmati wahana dan kolam renang, pengunjung juga dapat mengeksplorasi keindahan alam pegunungan karst yang ada di sekitar kawasan ini.
Budaya
Bissu
Sang penjaga tradisi Bugis Kuno
Bissu adalah tokoh penting dalam budaya Bugis di Sulawesi Selatan, Indonesia, berperan sebagai mediator antara dunia manusia dan spiritual. Mereka dianggap setengah dewa, eksis di luar konsep gender biner, dan memiliki kekuatan magis serta kemampuan spiritual. Bissu memainkan peran sentral dalam upacara adat dan keagamaan, termasuk ritual penyucian, penyembuhan, dan pernikahan. Historisnya, Bissu sangat dihormati karena keseimbangan alam fisik dan roh yang mereka jaga. Mereka memimpin ritual sakral untuk memohon berkah dan melindungi komunitas dari bahaya, sering dengan tarian simbolis dan kostum khas.
Bissu tidak hanya menjaga tradisi spiritual Bugis tetapi juga sebagai penasihat dalam konflik sosial. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang tradisi lisan, tata cara upacara, serta nilai masyarakat. Sebagai simbol kekayaan budaya Bugis, Bissu menghadirkan kompleksitas identitas gender tiga: laki-laki (oroane), perempuan (makkunrai), dan Bissu (calabai dan calalai). Keberadaan mereka yang meresap dalam kehidupan masyarakat Bugis memelihara tradisi berharga dan relevan dalam era modern.
Bissu juga terkenal dalam ritual Ma’giri, menunjukkan kekebalan terhadap senjata tajam sebagai bukti kekuatan spiritual dan perlindungan ilahi yang biasanya dilakukan dalam berbagai upacara adat, seperti Mappalili dan Tammu Taung. Mereka adalah penjaga kearifan leluhur dan spiritualitas yang esensial bagi keberlangsungan budaya Bugis. Meskipun peran mereka berkembang dengan perubahan sosial, Bissu tetap memegang peran penting sebagai simbol kekayaan budaya dan identitas Bugis yang menghormati keragaman gender serta spiritualitas.
Mappalili
Ritual sebelum menanam padi
Mappalili atau palili adalah upacara adat tahunan yang diadakan oleh masyarakat Labakkang di Kabupaten Pangkep, dengan mengarak alat kerajaan berkeliling kampung, dalam hal ini ialah rakkala (alat bajak). Masyarakat di Segeri percaya bahwa tanpa upacara Mappalili, maka segala yang akan diharapkan akan sirna. Oleh karena itu, upacara Mappalili’ perlu diselenggarakan setiap tahun apabila masyarakat akan mulai menanam padi. Acara ini masih dipertahankan hingga kini dan menjadi daya tarik bagi warga lokal maupun luar daerah. Selain mengundang tokoh-tokoh masyarakat setempat, Mappalili juga sering dihadiri oleh bupati Pangkep dan diminati oleh banyak remaja. Acara dimulai dengan berkumpul di Balla Lompoa (rumah adat), di mana karaeng (keturunan raja) diarak turun ke sawah untuk memulai musim tanam padi dengan doa agar diberikan keberkahan dan lancar sehingga panen melimpah.
Tradisi ini merupakan warisan turun-temurun dari masyarakat Bugis, dikenal juga sebagai komunitas Bissu, tersebar di Pangkep, Bone, Soppeng, dan Wajo. Sebelum acara inti di pagi hari, masyarakat setempat melakukan persiapan malam ramah tamah dengan pertunjukan seni seperti angngaru’ dan tari tradisional. Mappalili, dalam bahasa Bugis, berarti menjauhkan hal-hal yang akan merusak tanaman padi. Dahulu, Mappalili dilangsungkan tujuh hari tujuh malam, namun kini disingkat menjadi dua hari dua malam tanpa mengurangi maknanya.
Acara dimulai dengan A’tudang sipulung, membahas teknis jadwal turun sawah, hambur, dan tanam serta memadukan teknis pertanian dengan budaya di Pinati. Pagi harinya, serangkaian kegiatan dari rumah adat hingga tanah adat menjadi penanda turun sawah, dipimpin oleh Puang Matoa yang merupakan seorang Bissu yang dipercayai sebagai orang yang di rumah Arajang. Puang Matoa menggunakan Katto-katto untuk memanggil anak laki-laki dan Kalung-kalung untuk memanggil anak perempuan, serta menyanyikan nyanyian adat untuk membangunkan Arajang. Arajang merupakan alat-alat kerajaan yang dimiliki oleh komunitas Bissu, yang dihormati oleh masyarakat Segeri yang mempercayainya, di mana setiap Bissu di Kecamatan Segeri memiliki arajang tersendiri. Pada umumnya, arajang yang dimiliki oleh para Bissu berupa keris, batu-batuan, biji buah yang telah kering, dan benda-benda lainnya.
Ritual diakhiri dengan mengarak arajang keliling kampung sebagai aba-aba membajak sawah. Arajang bervariasi di setiap daerah: di Pangkep berupa bajak sawah kayu sejak 1330, di Soppeng ponto emas berkepala naga, dan di Bone serta Wajo berupa keris. Pelaksanaan Mappalili mengandung banyak nilai filosofi, termasuk ajaran untuk tidak mendahului acara adat karena akan mendapatkan musibah, menggambarkan pentingnya jujur dalam hidup.
Tammu Taung
Bentuk Syukur Kepada Alam & Pencipta
Tammu Taung adalah prosesi ritual tahunan yang sangat populer dan disakralkan sebagai kegiatan unggulan dan kebanggaan warga Pulau Pajenekang. Kegiatan Tammu Taung berlangsung selama tiga pekan. Pada Jumat pertama tiap bulan Muharram, masyarakat Pulau Pajenekang menjalani tradisi yang disebut Akkaluku lolo, diikuti dengan Pecah Surah (ajjepe) pada Jumat kedua. Pada Jumat ketiga, satu hari sebelumnya tepatnya pada hari Kamis pagi pukul 10.00 WITA, lembaga adat pulau menaikkan bendera merah putih secara adat di depan gallarrang. Setelah shalat Isya, mereka melakukan zikir bersama dan lantunan lagu-lagu thasyauf diiringi rebana. Esok harinya, pada Jumat pagi, acara puncak dimulai dengan lembaga adat berkumpul di Balla Lompoa untuk melakukan tradisi aru pendek di depan gallarrang, kemudian gallarrang bersama rombongan mengelilingi pulau sebelum melakukan ziarah kubur.
Arajang merupakan alat-alat kerajaan yang dimiliki oleh komunitas Bissu, yang dihormati oleh masyarakat Segeri yang mempercayainya. Setiap Bissu di Kecamatan Segeri memiliki arajang tersendiri, yang umumnya berupa keris, batu-batuan, biji buah yang telah kering, dan benda-benda lainnya. Di Pangkep, Arajang berupa bajak sawah yang terbuat dari kayu dan sudah ada sejak tahun 1330. Di Soppeng, arajang berupa ponto atau gelang berkepala naga yang terbuat dari emas murni, sedangkan di Bone dan Wajo berupa keris. Dalam pelaksanaan tradisi Mappalili, yang merupakan bagian dari Tammu Taung, terdapat banyak nilai filosofi yang dapat dipetik. Misalnya, pelarangan menanam padi sebelum acara adat dimulai karena akan mendapatkan bala, mengajarkan bahwa dalam hidup tidak boleh berlaku curang.
Tammung Taung diadakan pada bulan Muharram tahun Hijriah dan berlangsung selama tiga pekan. Pada Jumat pertama, masyarakat menghidangkan beragam kue manis tradisional. Pada Jumat kedua, kegiatan dipusatkan di rumah adat dengan hidangan khusus berupa bubur manis. Tahapan terakhir Tammung Taung adalah pada Jumat ketiga dengan makanan dodorok atau dodol. Acara puncak ini ditandai dengan prosesi Angngaru di depan makam pemimpin mereka. Angngaru adalah sumpah atau pernyataan setia kepada pemimpin. Sehari sebelumnya, masyarakat mengibarkan bendera merah putih di lapangan tengah pulau dan melaksanakan atraksi seni tradisional hingga malam hari dengan berselawat bersama. Tradisi ini terus terjaga dan menjadi ajang silaturahmi serta kebanggaan warga Pulau Pajenekang, sekaligus waktu mudiknya warga yang berada di luar pulau.